Kurun waktu dasawarsa 1960-an ditandai dengan munculnya dua tafsir yang berkarakter lebih terperinci dalam perkembangan literatur tafsir Indonesia: Tafsir al-Azhar karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah, dan Tafsir An-Nur karya Tengku Muhammad Hasbi As-Siddiqy. Dua kitab tafsir ini menandai era baru penulisan tafsir Indonesia. Elemen-elemen corak penafsiran ilmiah dalam dua karya tafsir ini menarik untuk diuraikan mengingat keduanya mewakili karya tafsir yang ditulis dalam makna istilah tafsir al-Qur’an yang sebenarnya, bukan seperti kecenderungan para mufassir yang menerbitkan karya-karya mereka selama kurun waktu sepuluh tahun sebelumnya yang lebih mirip karya terjemah al-Qur’an. Dalam hal ini, karya-karya sebelumnya hanya layak disebut karya tafsir karena mencantumkan penjelasan singkat dalam bentuk catatan-catatan kaki (footnotes), di bagian bawah dari terjemahan ayat-ayatnya. Tulisan-tulisan di bawah ini akan menggali keberadaan elemen-elemen corak penafsiran ilmiah dalam tafsir al-Azhar dan tafsir an-Nur dalam rangka merangkai jawaban bagi permasalahan tentang kedekatan hubungan Islam dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era 1960-an dalam sejarah perkembangan literatur tafsir Indonesia. |
Seri Kajian Tafsir >